FRAUD SCHEMES


ACFE Fraud Tree

Untuk mencegah, mendeteksi serta menginvestigasi kecurangan di perlukan pengertian mendalam terhadap fraud scheme salah satunya adalah dengan menggunaan fraud tree. Fraud tree yang digunakan berasal dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). Dalam Fraud Tree yang di keluarkan oleh ACFE terdapat tiga kategori utama yaitu, korupsi, penyalahgunaan aset dan penipuan laporan keuangan. Dari tahun ke tahun fraud tree ini menjadi acuan dan tidak banyak berubah karena fraud di lakukan dari tahun ke tahun pada intinya sama tetapi hanya berbeda cara seiring dengan perkembangan teknologi.

Scheme Category Characteristics
           Dari tiga kategori tersebut memiliki karakteristiknya masing – masing yang dapat memberikan pemahaman untuk menerapkan fraud tree.

Fraudster
  • Penyalahgunaan Aset : Biasanya di lakukan oleh karyawan yang pekerjaannya berhubungan dengan aset.·         
  • Korupsi : Bisa siapa saja tetapi biasanya meilabatkan paling sedikit dua orang walaupun salah satu pihak tidak ingin melakukan tindakan tersebut.
  • Penipuan Laporan Keuangan : Pelaku pada kategori ini umumnya orang – orang yang ahli dalam keuangan ataupun akuntansi karena memerlukan pemahaman yang mendalam tentang laporan keuangan sehingga biasanya sulit untuk di ungkap.

Size of the Fraud
  • Penyalahgunaan Aset : Kerugian yang di sebabkan oleh penipuan ini tidak sebanyak dua kategori yang lainnya.
  • Korupsi : Kerugian yang di sebabkan oleh penipuan ini berada di tinggkat mendium atau sedang 
  • Penipuan Laporan Keuangan : Penipuan pada kategori ini menyebabkan kerugian yang paling banyak dan dapat mencapai milyar ataupun trilliun.
Frequency of Fraud
  • Penyalahgunaan Aset : Frekuensi fraud ini lebih sering dilakukan meskipun dalam jumlah kecil
  • Korupsi : Sama dengan jumlah kerugian yang dilakukan fraud ini dikategorikan medium atau lumayan sering terjadi
  • Penipuan Laporan Keuangan : Frekuensi fraud ini jarang sekali terjadi
Pelaku penipuan biasanya tidak haya melakukan penipuan di satu kategori saja tetapi bisa bermacam – macam atau lintas kategori tergantung dari keinginnan dan sikap dari pelaku itu sendiri terutama pada pelaku yang percaya diri bahwa tindakannya tidak akan diketahui.

Motivation
  • Penipuan Laporan Keuangan
Motivasi  pada fraud ini disebabkan oleh egosentrisme dimana pelaku ingin menaikkan harga saham dengan motif akan mendapat bonus atau menjaga harga saham agar tetap stabil. Selain, itu ada juga faktor tekanan dari penilaian kinerja dan stakeholder yang secara langsung maupun tidak langsung akan mengarah kepada menaikkan harga saham
  • Penyalahgunaan Aset
Seperti yang di ketahui bahwa pelaku fraud ini bisanya dilakukan oleh karyawan khususnya karyawan yang berhubungan langsung dengan aset. Dimana faktor ekonomi menjadi pendorongnya yang dapat disebabkan oleh gaya hidup yang boros dengan menunggaknya tagihan kartu kredit, atau untuk obat – obat terlarang dan minuman keras serta perjudian. Pelaku akan mencari pembenaran dengan alasan emosional ketika tidak puas dengan menejemen ataupun perusahaan. 
  •  Korupsi
Fraud ini juga memiliki motif yang sama dengan penyalahgunaan aset dimana faktor ekonomi yang menjadi pendorongnya tetapi lebih kepada bisnis seperti suap untuk masuk ke suatu pasar yang sulit di masuki atau juga karena faktor politik.

Materiality
  • Penyalahgunaan Aset : Kemungkinan besar tidak termasuk material didalam laporan keuangan
  • Korupsi : Termasuk material jika melebihi rata – rata atau bisa saja tidak tergantung dari besarnya organisasi.
  • Penipuan Laporan Keuangan : Termasuk material dalam organisasi.

Benefactors
  • Penyalahgunaan Aset : Dilakukan atas nama perorangan atau individu
  • Korupsi : Dapat dilakukan atas nama individu yang dimana untuk keuntungan sendiri tetapi dapat juga dilakukan atas nama perusahaan.
  • Penipuan Laporan Keuangan : Penipuan ini dilakukan atas nama perusahaan
Size of Victim Company

         Perusahaan yang besar biasanya memiliki banyak karyawan dan lebih kompleks serta sulit dikendalikan namun kecenderungan untuk melakukan fraud terutama penyalahgunaan aset lebih kecil. Tetapi bagi perusahaan kecil dimana biasanya hanya memiliki satu akuntan dan pemisahan dalam tanggungjawab yang dipegang tidak di tuliskan secara jelas memiliki kecenderungan untuk melakukan penyalahgunaan aset. Dimana sumber daya untuk melaksankan pencegahan dan mendeteksi terhadap fraud kurang memadai.

Fraud Tree and Who Audits Who
  • Financial Statement Fraud: Financial Auditor
          Prosedur audit keuangan di desain untuk mendeteksi salah saji dan memastikan laporan  keuangan di sajikan sesuai dengan keadaan keuangan di orgnanisasi tersebut. Dalam audit keuangan yang sering menggunakan teori statistik berdasarkan materialitas dan bukan risiko penipuan. Selain itu karena manajemen eksekutif terlibat dengan penipuan laporan keuangan, pihak lain yang berada di dalam perusahaan dapat dipaksa untuk terlibat. Tetapi auditor eksternal yang independen harus berada dalam posisi yang lebih baik untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan, terutama jika itu material. Maka dari itu,  fraud ini di tangani oleh auditor keuangan.

  • Asset Misappropriation: Internal Auditors
Sebagaimana dinyatakan, karena skema penyelewengan aset cenderung tidak material, fraud sulit ditemukan oleh auditor keuangan ketika melakukan audit keuangan tradisional. Maka dari itu perlu internal auditor untuk membuat  untuk mengembangkan dan melaksanakan program anti penipuan dan audit penipuan.
  • Corruption: Possibly Either Internal or Financial Auditors

Tanggung jawab utama untuk mendeteksi kecurangan korupsi terletak pada auditor eksternal dan kadang-kadang dengan auditor internal. Kemungkinan besar, tugas dan fungsi auditor internal yang terlibat dengan program anti penipuan atau audit kecurangan akan terutama berkaitan dengan penyelewengan aset, tetapi mereka mungkin tertarik, atau didakwa dengan korupsi dan penipuan laporan keuangan, khususnya jika program tersebut dimulai oleh komite audit.

Financial Statement Schemes

Timing Differences (Improper Treatment of Sales)
Ada berbagai cara untuk melakukan skema perbedaan waktu untuk melebih - lebihkan pendapatan untuk periode fiskal tertentu. Salah satu caranya adalah dengan mendorong persediaan berlebih ke tenaga penjualan atau pengiriman di mana persediaan tersebut diperlakukan sebagai penjualan, walaupun pembayaran akan dilakukan pada periode selanjutnya .

Fictitious Revenues
Pendapatan fiktif diciptakan hanya dengan mencatat penjualan yang tidak pernah terjadi. Mereka dapat melibatkan pelanggan nyata atau palsu. Contoh, skandal pendanaan ekuitas yang terkenal menggunakan skema pemasukan yang menaikkan pendapatan dan piutang.

Concealed Liabilities (Improper Recording of Liabilities)
Salah satu cara untuk melakukan skema penipuan ini adalah dengan hanya menunda pencatatan kewajiban pada bulan kedua belas tahun fiskal sehingga tahun berjalan akan memiliki lebih sedikit pengeluaran, dan mencatat kewajiban itu pada bulan pertama tahun fiskal berikutnya. Cara lain adalah memindahkan kewajiban itu di tempat lain. Jika perusahaan memiliki anak perusahaan, kemudian perusahaan memindahkan tanggung jawab kepada anak perusahaan. Maka dari itu auditor keuangan melakukan pengujian substantif periode berikutnya untuk mencari faktur yang bertanggal tahun yang diaudit tetapi dipasang pada bulan pertama tahun berikutnya.

Improper Disclosures
Salah satu prinsip dimana penipu akan berusaha menutupi penipuan dalam buku. Penyelidikan ini mencakup pengungkapan. Dimana perusahaan sengaja mengaburkan pengungkapan mereka. Contoh lain termasuk kelalaian dalam pengungkapan tanggung jawab, peristiwa penting, dan penipuan manajemen. Pengungkapan yang tidak memadai dapat menjadi cara untuk menyembunyikan bukti penipuan.

Improper Asset Valuation
Dengan meningkatkan jumlah aset seperti piutang, inventaris, dan aset jangka panjang, mengkapitalisasi biaya, atau menghapus akun kontra laporan keuangan akan menyebabkan ekuitas  dan laba menjadi lebih tinggi daripada yang sebenarnya.

SKEMA KORUPSI

(Macam-macam jenis Kecurangan)

Korupsiter bagi menjadi

 Conflicts of Interest
      Konflik kepentingan terjadi ketika seorang karyawan, manajer, atau eksekutif memiliki kepentingan ekonomi atau pribadi yang tidak diungkapkan dalam transaksi yang berdampak buruk bagi perusahaan.
Conflict of interest mencakup tiga kategori kecil:

Perbedaan antara konflik kepenting andan penipuan korupsi lainnya adalah fakta bahwa penipu menggunakan kekuasaan mereka (mis., Menyetujui faktur atau tagihan) demi kepentingan pribadi

Bribery (Suap)
         Suap dapat didefinisikan sebagai penawaran, pemberian, penerimaan, atau permintaan sesuatu yang bernilai untuk memengaruhi tindakan resmi atau keputusan bisnis.  Suap telah ada selama berabad - abad lama ya. Ini mungkin paling sering dikaitkan dengan politik.  Tetapi suap jug alazim di dunia bisnis ketika kontrak dan pengaturan terlibat.

Illegal Gratuities
     Gratifikasi illegal mirip dengan suap, tetapi dengan gratifikasi illegal tidakada niat untuk memengaruhi keputusan bisnis.  Misalnya, seseorang yang berpengaruh dapat di berihadiah mahal, liburan gratis, dan sebagainya untuk pengaruhnya dalam negosiasi atau kesepakatan bisnis, tetapi hadiah itu diberikan setelah kesepakatan selesai.  Karena setelahnya, sulit untuk dibuktikan. Tetapi di beberapa Bisnis menerima hadiah dapat di terimadengan nominal nominal tertentu.

Economic Extortion
    Pada dasarnya, pemerasan ekonomi adalah kebalikan dari penyuapan.  Alih-alih vendor menawarkan suap, karyawan menuntut pembayaran dari vendor untuk mendukung vendor tersebut.

ASSET MISAPPROPRIATION SCHEMES

Cash

SKEMA kas dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan ACFE:

Larceny
         Pencurian uang tunai adalah mencuri sejumlah uang tunai pada perusahaan.  Karena uang tunai yang dicuri oleh seorang karyawan dalam skema pencurian tunai telah dicatat dalam sistema kuntansi, tidak adanya uang tunai seharusnya lebih mudah di deteksi daripada skema skimming, yang ‘‘ tidak ada pembukuannya. '
Dapat dibedakan menjadi tiga :
  • cash on hand
  • from the  deposit
  • and other

 


Fraudulent Disbursements

Contoh :
  • forging of a check
  • the submission of a false invoice
  • the doctoring of a time card
  • and so on.

Fraudulent disbursement schemes dapat dibedakan menjadi lima grup:

Billing Schemes
Skema penagihan menggunakan sistem akuntansi perusahaan untuk mencuri dana dengan mengirimkan klaim palsu dalam satu bentuk atau bentuk lainnya. Jika vendor ada dalam daftar vendor resmi, dan jika faktur telah disetujui oleh orang yang tepat, sistem akan menanganisisanya. Hal itu akan menghasilkan dan / atau mengirim cek bagi pelaku untuk mencegat dan mencairkan uangnya.  Hal yang sama berlaku untuk cek gaji dan karyawan.
Billing schemes dapat di bedakan menjadi :
  • shell vendor schemes (phony vendor)
A shell company scheme involves using a fictitious company, created for the sole purpose of committing a fraud, to generate checks from the company’s resources that will be directed to the culprit, to her benefit.
  •  nonaccomplice vendor schemes
By marking up the prices to exorbitant levels, the perpetrator can siphon off funds from his or her employer to the pseudo vendor.
  • personal purchases schemes
A personal purchases scheme is simply purchasing personal items with the company’s money.

Payroll Schemes
      Skema penggajian mirip dengan skema penagihan kecuali alih – alih membayar vendor, perusahaan membayar karyawan.
Dapat di bedakan menjadi :
  • ghost employee
In a ghost employee scheme, someone receives a paycheck but does not actually work for the victim company
  • commission
generate bogus sales, overstate sales,increasethe commission rate, or use some other means to gain more commission than was legitimately earned
  • false workers’ compensation
worker faking an injury and collecting payment from the victim’s insurance carrier
  • falsified wages
Fraudsters have sometimes used the falsified hours and salary scheme to pay employees enormous overtime or exaggerated pay rates.

Expense Reimbursement Schemes
          Skema penggantian biaya dapat dikatakan skema sederhana
Kirim biaya bisnis yang gagal da nmendapatkan cek penggantian uang palsu dari perusahaan yang menjadi korban. Menurut ACFE 2008 RTTN, 13,2 persen dari semua penipuan adalah skema penggantian biaya.  Biaya rata-rata skema penggantian biayaa dalah $ 25.000.
Dapat dibedakan menjadi :
  •  mischaracterized expenses
  • overstated expenses
  • fictitious expenses
  •  multiple reimbursements.
Check Tampering Schemes
        Skema pencarian cek adalah skema yang unik di antara skema pencairan penipuan lainnya karena skema ini pelaku secara fisik menyiapkan cek kecurangan.  Contoh kasus, penipu menyebabkan perusahaan membuat cek dengan mengirimkan beberapa bentuk dokumen palsu kepada perusahaan korban (mis., Faktur, kartuwaktu).  Menurut ACFE 2008 RTTN, 14,7 persen dari semua penipuan adalah skema ini.  Biaya rata-rata skemaini adalah $ 138.000.  Angka rata-rata ini menjadikan skema penipuan ini skema atau kelompok skema yang paling mahal dari semua skema
Check tampering schemes terbagi menjadi : 
  •       forged makers
  •       forged endorsements
  •       altered payees
  •       concealed checks
  •       authorized makers.
Register Disbursement Schemes
        Skemapencairan register melibatkan penghapusan uang dari register, di mana penghapusan dicatat pada sistem register (kaset, file komputer, dll.).  Penipuan ini termasuk yang paling murah dan paling jarang terjadi.  Menurut ACFE 2008 RTTN, 2,8 persendari semua penipuan adalah skema pencairan daftar.  Biaya rata-rata skema pencairan daftara dalah $ 25.000.  Skema pencairan registrasi melibatkan dua jenis skema: void palsu dan pengembalian uang palsu.  Bisnis tertentu memiliki risiko lebih tinggi untuk penipuan ini: restoran, bar, PKL, dan bisnis uang tunai lainnya.

Skimming
       Skimming kadang – kadang disebut penipuan front-end, karena dana dicuri sebelum entri pemesanan dibuat.  Skimming adalah praktik umum dalam bisnis uang tunai seperti bar, restoran, mesin penjual otomatis, kontrak modernisasi rumah, pompa bensin, dan took ritel.  Menurut ACFE 2008 RTTN, 16,6 persen dari semua penipuan adalah skimming.  Kerugian rata-rata dalamskema skimming adalah $ 80.000.

Inventory and Other Assets (Non-Cash)

Misuse
        Penyalahgunaan biasanya melibatkan peralatan, terutama peralatan besar dan / atau mahal, seperti backhoe, kendaraan, dan komputer.
Sebagai contoh, seorang akuntan forensic dipekerjakan untuk memeriksa pembukuan berdasarkan beberapa tips bahwa manajer departemen utilitas untuk kota madya menyalah gunakan posisinya dengan menggunakan skema vendor pass-through.  Dalam proses mewawancarai orang-orang di lokasi, ia tidak sengaja mendengar seorang karyawan mengatakan kepada karyawan lainnya pada suatu hari Jumat, "Apakah Joe dapat menangani backhoe?" Jawabannya adalahya.  Pegawai pertama kemudian berkata bahwa dia sedang menuju rumah dana kan membawanya.  Akuntan forensic mendekati karyawan kedua dan mulai menanyainya apakah dia mengerti apa yang baru saja terjadi.  Karyawan itu menjawab, ‘‘ Oh, kami melakukan itu sepanjangwaktu.  Selain itu, Bill membutuhkan backhoe untuk pekerjaan yang dia lakukan besok. '' Untuk kekhawatirannya, akuntan forensic tidak dapat meyakinkan karyawan kedua bahwa sesuatu yang tidak patut terjadi.  Tetapi yang jelas, 'meminjam' peralatan majikan (terutama untuk digunakan dalam pekerjaan sampingan untuk menciptakan penghasilan pribadi) adalah kurang ajar, dan dalam hal ini umum, penyalahgunaan aset majikan.  Namun, contoh ini menggambarkan fakta bahwa jika penyalahgunaan menjadi bagian dari budaya, mungkin sulit untuk meyakinkan karyawan bahwa penipuan semacam ini benar – benarsalah.

Larceny
         Larceny of inventory adalah pencurian inventaris sederhana dari milik majikan.  Dalam beberapa kasus, seorang karyawan mungkin hanyamen cur inventaris dan tidak berusaha untuk menyembunyikan pencurian dalam catatan akuntansi.  Atau seorang karyawan dapat membuat dokumentasi palsu untuk membenarkan pencurian, seolah – olah inventaris telah dijual, dikirim, atau dipindah kan secara internal.

sumber : (Singleton) Fraud Auditing and Forensic accounting

Comments

Popular Posts